Rabu, 26 Februari 2014

Mahasiswa Tingkat Akhir

hmmm.... g' terasa kuliah udah mau berakhir aja, baru aja kemaren jadi maba, siapa bilang kuliah itu enak? menurut gue, kuliah itu g' ada enaknya. Buat masuk kuliah itu gampang, keluarnya bener-bener sulit, gimana g', loe harus ngerjain yang namanya skripsi.... nah lo

Yang namanya skripsi pasti udah tau semua dong, jenis makanan yang dibungkus dari apaaa gitu #eh goblok.... plaakkkk

Skripsi merupakan kewajiban semua mahasiswa tingkat akhir, hmmm bicara tentang skripsi gue sendiri, skripsi gue penuh dengan pengorbanan, kenapa g'? semua ide-ide gue dibilang terlalu tinggi, ada ide yang simple, dibilang terlalu simple juga, sampe-sampe gue mau putus asa, tapi karena mengingat masa depan gue harus gue raih, mau g' mau gue harus tetep nyari inspirasi buat si judul.

Beberapa minggu pun berlalu, seiiring bertemunya gue dengan teman se fakultas, dan dia ngajakin buat ikut penelitian salah satu dosen di kampus gue juga. Akhir kata gue sempat ikut ke lab sekali, dan ngerasa udah agak sedikit lega. Karena gue masih ngehargaiin dosen pembimbing gue, ya pasti gue mikir bakalan tetap konsultasi dong ya....

Alhasil gue curhatin semuanya ke dosen pembimbing skripsi gue, dan loe tau jawabannya apa?? gue disuruh ganti dosen pembimbing, hmmm ngehe g' loe? ya gue sungkan dong, klo sampe mau ganti dosen pembimbing?

Dengan badan yang mulai lemes, gue ninggalin ruang si dosen, dan udah mulai putus asa lagi....

beberapa bulan berlalu, akhirnya gue nemuin dosen pembimbing gue lagi, dengan mengantongi 2 ide, dan akhirnya, mungkin karena si dosen juga udah kasian sama gue, akhirnya salah satu ide gue diterima....

Hingga sampe sekarang, gue masih ngelanjutin nyusun skripsi yang ide nya dari gue sendiri, mungkin ada beberapa dari loe yang dikasih ide sama dosennya, loe kudu bersyukur bro... susah nyari dosen yang kayak gitu, dosen gue sendiri g' mau, dia maunya skripsi itu bener-bener dari pemikiran mahasiswanya, ide dari mahasiswanya, sehingga mahasiswanya bener-bener tau apa sih yang diangkat sama dia untuk dijadiin skripsi.... dan skripsi loe nanti juga harus berguna buat penelitian-penelitian selanjutnya!!!

untuk loe mahasiswa akhir, terus berjuang bro, putus asa itu wajar, loe manusia bukan robot, tapi sisi kelebihan manusia yang harus loe tunjukin adalah loe bisa bangkit dari keputus asaan loe!!! catet

Minggu, 21 Juli 2013

Musisi Punk Terkaya Di Dunia

Disini saya mencoba share musisi punk terkaya di dunia, selain senang berkecimbung di dunia hewan, saya juga menggemari musik punk, oke langsung saja, siapa musisi-musisi punk terkaya di dunia? check this out

1. Blink 182
  Kesuksesan mainstream menjadikan berkah bagi personel Blink 182. Popularitas mereka terus terdongkrak dan membuat asap dapur terus mengebul. tak hanya dari musik, mereka juga merambah ke dunia lain seperti fil atau acara televisi.

  Mereka juga pintar dalam memutar kekayaannya. Travis Barker, Mark Hoppus dan Tom Delonge menginvestasikan uangnya ke berbagai bisnis. Mark dan Tom bekerjasama dan membuat clothing company bernama Atticus dan Macbeth Footwear.

blink 182
2. Dexter Holland
  Vokalis dan frontman The Offspring ini memang berasal dari keluarga berada. Dia juga termasuk punkers yang menyadari akan perlunya pendidikan. Dia menamatkan gelar sarjana Biologinya dan memperoleh gelar Ph.D. Sebenarnya dia bakal memperoleh gelar master, namun dia memutuskan untuk meninggalkan dan fokus ke bandnya.

  Pastinya ada hal yang lebih dari band dengan keputusannya meninggalkan bangku kuliah. Kabarnya dia meraup kekayaan sebesar Rp 646.230.000.000 dari bermain band. Dia juga menginvestasikan untuk mendirikan label rekaman bernama Nitro Records serta perusahaan saus pedas.

Dexter Holland
3. Billie Joe Armstrong
   Ternyata pentolan Green Day ini hanya menduduki peringkat nomor tiga dari musisi punk lainnya. Kesuksesan Green Day yang sangat besar pastinya sudah terbayang berapa uang yang telah mereka kumpulkan.

  Billie Joe sendiri tercatat memiliki kekayaan sebanyak Rp 546.810.000.000 dari bermain band saja. Gila, kira-kira duitnya buat apa ya?

Billie Joe
4. Ian Mackaye
   Dedengkot hardcore yang juga personel Minor Threat dan Fugazi ini meski sudah tak terdengar namanya, namun masih memiliki banyak duit. Selama karirnya dia mengumpulkan jumlah yang cukup sebesar Rp 248.550.000.000 ini Entah darimana dia bisa mengumpulkannya selama ini.

Ian Mackaye
5. Tim Armstrong
   Tak heran lagi jika nama Tim Armstrong masuk dalam daftar ini. Bersama Rancid saja sudah tertebak berapa uang yang akan diraih, secara band ini terkenal di seluruh dunia. Belum lagi dia bersama band lainnya seperti Operation Ivy dan Transplants yang namanya juga tak kalah tenar. Kekayaan yang dia miliki sekitar Rp 129.246.000.000.

Tim Armstrong
6. Marky Ramone
   Dedengkot punk rock ini dikabarkan memiliki kekayaan sebesar 19.884.000.000. Dia ebrada di posisi paling buncit di dalam daftar ini. Sebenarnya dia bisa saja mendapatkan uang lebih banyak dari royalti merchandise Ramones yang terjual ribuan itu.


Jumat, 19 Juli 2013

My Organization

Logo KMPV PW



KMPV Pet and Wild Animal adalah organisasi yang berstatus Badan Semi Otonom yang mewadahi mahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga yang memiliki minat terhadap hewan kesayangan dan satwa liar. Berdiri sejak tanggal 23 Desember 1992. Pada awalnya KMPV Pet and Wild Animal bernama KMPV Pet namun sejak tahun 1995 namanya berubah menjadi KMPV Pet and Wild Animal yang kita kenal sampai sekarang. Pada tahun 1995 KMPV Pet and Wild Animal mengadakan kegiatan pertama kali yaitu rally anjing. Di tahun 1996 KMPV Pet and Wild Animal mengadakan acara pengamatan ke Taman Nasional Baluran yang sampai sekarang menjadi agenda tiap tahun. Pada tahun 1997 kami mendapat ijin untuk magang di KBS.

Di tahun 1998 KMPV Pet and Wild Animal diketuai oleh Chandra Kurniawan yang merupakan salah satu founding father Chelonia (Forum Komunikasi Kelompok Studi Mahasiswa FKH Pecinta Satwa Liar se-Indonesia). Pada tahun 1999 untuk pertama kalinya KMPV Pet and Wild Animal membuat konsensus sebagai dasar-dasar hukum untuk kelangsungan hidup KMPV Pet and Wild Animal yang setiap tahunnya selalu direvisi ulang. Di tahun yang sama KMPV Pet and Wild Animal juga membuat bendera dengan lambang seperti sekarang ini. Pada awalnya lambang tersebut berbentuk persegi tapi atas ide dari Widi Asmoro yang juga menjabat sebagai ketua KMPV Pet and Wild Animal periode tahun 2001-2002, lambangnya diubah menjadi oval seperti yang ada di bendera KMPV Pet and Wild Animal saat ini. Pada kepengurusan Widi Asmoro, pusat koordinasi Chelonia berada di KMPV Pet and Wild Animal dan untuk pertama kalinya kami menjalin kerjasama dengan PERKIN untuk membantu acara Dog Show. Pada tahun 2001 KMPV Pet and Wild Animal mengadakan pengamatan ke Tahura Cangar yang kemudian menjadi agenda rutin tiap tahun dan pada tahun ini juga model jaket KMPV Pet and Wild Animal diubah dan masih terus dipakai sampai sekarang ini. Di tahun yang sama, Correy Adi Wahyu Sulistyo yang menjabat sebagai ketua KMPV Pet and Wild Animal periode tahun 2002-2003, berhasil memenangkan lomba karya tulis tentang pelestrian satwa liar di UGM sebagai juara III. Kemudian Correy Adi menjadi pembicara di acara GMNI FH UNAIR di Kawah Ijen. Pada periode kepengurusannya pula terselenggara kegiatan Magang Orangutan Care Center and Quarantine di Kalimantan Selatan, Magang Ranch, Semiloka Satwa Eksotik, serta untuk pertama kalinya kami bekerjasama dengan CFI untuk membantu Cat Show sebagai Steward. Selain itu, berkat kerja keras kepengurusan KMPV Pet and Wild Animal tahun 2001, kami mendapat ijin untuk magang di TSI II Prigen untuk pertama kalinya. 

Di tahun selanjutnya, saat kepengurusan Fakar Fariz pada tahun 2003, dibentuk Study Club (SC) yang merupakan wadah bagi anggota KMPV Pet and Wild Animal yang mengkhususkan diri dalam mempelajari serba-serbi satu jenis hewan tertentu. Pada awalnya terbentuk 6 SC yaitu SC Burung, SC Kucing, SC Anjing, SC Kuda, SC Rodent, dan SC Reptil. Di tahun yang sama, Namiroh Setyo Anggraini sebagai salah satu pengurus KMPV Pet and Wild Animal menjadi salah satu pembicara dalam acara 100 tahun kedokteran hewan di kampus B UNAIR tentang monitoring satwa liar di Taman Nasional Baluran. Selain itu kami berhasil mengadakan Orangutan Week serta penyusunan tulang paus di Museum Mpu Tantular. Pada tahun kepengurusan ini juga, kegiatan pengamatan satwa liar ke Taman Nasional Alas Purwo diadakan untuk pertama kalinya dan kemudian menjadi kegiatan tahunan. Pada periode kepengurusan Andi Mahakista (2004-2005), SC Burung berhasil menorehkan namanya di kancah nasional sebagai juara I lomba pengamatan burung nasional di Bali. Kemenangan itu menjadi salah satu pemacu untuk terus berkarya sehingga pada bulan Mei 2005 mereka berhasil menjadi juara 2 lomba pengamatan burung di Purwokerto dan pada bulan Juli 2005 menjadi juara 3 lomba pengamatan burung di Bogor. Akhirnya para delegasi KMPV Pet and Wild Animal diberangkatkan ke Bali dalam acara latihan monitoring raptor dengan biaya sepenuhnya ditanggung oleh KMPV Pet and Wild Animal. Pada tahun ini juga mading KMPV Pet and Wild Animal didesain ulang menjadi seperti yang sekarang. Selain itu, KMPV Pet and Wild Animal juga berpartisipasi dalam Pameran Primata di Fakultas MIPA UNAIR. Pada tahun 2005-2006 KMPV Pet and Wild Animal diketuai oleh Dian Nurbianto yang berhasil menyelenggarakan Diklat Khusus pertama, Diklat Handling Restrain Satwa Liar, Campus Cat Show pertama, serta Cat Festival 2006 yang bekerjasama dengan ICA. Pada periode kepengurusan 2006-2007 KMPV Pet and Wild Animal diketuai oleh Suryo Kuncorojakti yang pernah menjadi juara MAWAPRES 2006 dan kini telah menjabat sebagai dosen Histologi Veteriner FKH Unair, berhasil menyelenggarakan acara Surabaya Snake’s Sting yang diikuti oleh seluruh pecinta reptil di Surabaya serta seminar tentang walet. Pada tahun ini pula, nota kesepahaman antara IMAKAHI dengan KMPV di lingkup FKH Unair disepakati. Pada Agustus 2008 dengan diketuai oleh Ricky Nelson Budiono (2007-2008), KMPV Pet and Wild Animal berpartisipasi dalam AZWMC the 3rd dan KIVNAS X dengan jumlah peserta mahasiswa terbanyak. Salah satu anggota KMPV Pet and Wild Animal yang bernama Rio Aditya juga berpartisipasi sebagai satu-satunya mahasiswa yang mempresentasikan penelitiannya di forum internasional mengenai AI pada kucing jalanan di Semarang. 

Di tahun yang sama, anggota SC Kirik-kirik, Nur Purba Priambada dan Joko Dwi Wijayanto, mengikuti Surveilans AI di Pamurbaya bersama Wildlife Conservation Society. Selain itu, Nur Purba Priambada juga berpartisipasi dalam Program Release Lutung di Pusat Penyelamatan Satwa Petung Sewu, Malang. Pada tahun kepengurusan ini pula, Diklat Veterinary Medicine pertama kali diadakan dan acara seminar pet dengan tajuk “All About Dog” diselenggarakan. Pada tahun 2009 saat kepengurusan M. W. Faris, KMPV Pet and Wild Animal bekerjasama dengan SIOUX-Lembaga Studi Ular Indonesia menggelar Nuansa Ular 8, yakni workshop tentang pelatihan handling ular. Di tahun yang sama, Lina Susanti mengikuti Ekspedisi Ornithology Jawa-Madura yang dikepalai oleh ornitholog Belanda Bas van Balen yang di akhir ekspedisi memberikan kuliah umum untuk anggota KMPV Pet and Wild Animal. Setiap tahunnya berbagai pembicara asing juga sering mampir untuk memberikan kuliah umum dan seminar untuk kami. Acara besar lainnya yang terselenggara pada tahun kepengurusan ini adalah seminar anjing Astonish dan Bonansa Cat Show. Selain itu, acara Survival Camp (simulasi kegiatan bertahan hidup di alam liar dengan menggunakan alat seadanya) diadakan untuk pertama kalinya. Pada tahun 2010 KMPV Pet and Wild Animal diketuai oleh Lina Susanti yang merupakan ketua perempuan pertama semenjak organisasi ini berdiri. Selain berpartisipasi dalam acara Suramadu’s Water Bird Watching Race 2010, beberapa acara besar yang berhasil terselenggara antara lain adalah Rally Anjing dengan sasaran peserta pecinta anjing seluruh Surabaya serta seminar pet dengan mengusung tema “Kucing Ras vs kucing Domestik”. 

Di samping itu, di tahun kepengurusan ini juga terlaksana kembali kegiatan Magang TSI II Prigen serta untuk pertama kalinya terlaksana kegiatan Magang Taman Nasional Lore Lindu, Sulawesi Tengah dan Magang Maharani Zoo, Lamongan. Pada tahun ini pula KMPV Pet and Wild Animal kembali melayangkan surat teguran pada BEM FKH Unair atas kesalahan dalam pencantuman logo serta foto kegiatan. Di samping itu, Lina Susanti, Yumni K. Ghassani (sekretaris II KMPV Pet and Wild Animal 2010) dan Tabita D. Marbun (koordinator SC PecinAn pada periode kepengurusan yang sama) pun berhasil membuktikan bahwa organisasi bukanlah halangan dalam berprestasi akademik dengan meraih juara I, II & III MAWAPRES FKH UNAIR 2010. Pada periode kepengurusan ini pula, organisasi mahasiswa yang concern di bidang hewan kesayangan di FKH seluruh Indonesia memutuskan untuk membentuk forum Lovpetsnia namun KMPV Pet and Wild Animal memutuskan untuk tidak bergabung karena visi dan misi forum tersebut yang tidak jelas. Pada periode kepengurusan tahun 2011, dengan diketuai oleh Dodit Hendrawan, untuk pertamakalinya KMPV Pet and Wild Animal berhasil menyelenggarakan kegiatan magang wild di Pusat Penyelamatan Satwa Cikananga dan Bali Bird Park. 

Pada tahun ini pula logo Chelonia diubah sesuai dengan desain dari kadiv wild Satria Suryaning P. Pada tahun ini juga dibentuk dua studi club baru yaitu SC reptil SOA dan SC primata Banana. Dalam pelaksanaan kegiatan KMPV Pet and Wild Animal selalu dibimbing oleh dosen-dosen berpengalaman dan berkompeten terhadap hewan kesayangan dan satwa liar. Mereka adalah Boedi Setiawan, MP., drh.; Benjamin Chr. Tehupuring, MS., drh.; Emmanuel Djoko Poetranto, MS., drh.; dan Djoko Legowo, M.Kes., drh. Pada periode kepengurusan tahun 2012 KMPV Pet and Wild Animal diketuai oleh Randi Sagasiousman dan pada periode kepengurusan tahun 2013 KMPV Pet and Wild Animal diketuai oleh Muhammad Zaki Mubarak. Adalah merupakan tugas kalian untuk menorehkan sejarah baru untuk KMPV Pet and Wild Animal… Salam Lestari….!!!! \(>o<)

Magang Wild in International Animal Rescue Indonesia

Saat ini sedang melakukan magang wild, dimana ini adalah salah satu Proker dari KMPV Pet and Wild Animal, magang ini saya jalankan sekitar 10 hari lamanya, dimana disini fokus kemana hewan primata seperti Macaca dan Kukang. 



Hari pertama yang sudah kita lakukan adalah mempelajari seluk beluk observasi macaca, dimana ada grade-grade khusus untuk penetuan sifat dari macaca, begitu juga kukang. Dilanjutkan dengan pemeriksaan feses pada Kukang yang sedang tidak mau makan, disini kita menemukan Helmin Strongyloidea.

To be Continue.....